Kamis, 04 Juni 2009

Rabu, 18 Maret 2009

Tender Pertama yang Gagal

Mungkin kita kurang bijak dalam memberi harga.
Mungkin kita kurang menguasai trik dalam tender
Mungkin kita masih baru

Ini sudah hari kamis 19 Maret, padahal event diselenggarakan 21 Maret tapi sampai saat sekarang kita belum dikabari hasil tender...
Oiya, temen-temen vanjava yang belom dapet info up 2 date tentang kerjaan Qta, ne Qta infokan:
Minggu kemaren qta diajak kerjasama oleh manajemen Balad Tour buat ngikut tender event out boundnya telkomsel tanggal 21-22 dan 28-29 maret 2009, ceritanya, kemaren qta lemburan 3 hari buat nyiapin harga yang mau diajuin, nah setelah qta godok 3 hari itu akhirnya qta dapet harga 62 juta buat 2 event itu. Hari kamis kemaren qta presentasi ke telkomsel diwakili nasrul n 1 orang balad, waktu itu harga udah di break down rendah banget n katanya mau dikasih tau hasil tendernya hari sabtunya tanggal 14 kemaren, hasil tender rencana dikirim via email ke manajemen balad, eh tau2nya sampe hari ini qta blom dikasi kabar soal hasil tender kemaren, kayaknya tender pertama kita gagal deh..
Saingan kita kemaren lumayan mentereng se, ada 4 vendor asli semarang, marina, nusantara, sama pesona, tapi kita kemaren niat buat nyari trik n pengalaman di tender gede dulu, jadi ya kalo kalah yasudah ga papa
Nah, sekarang kita liat pertanyaan diatas, itu sekedar buat evaluasi, tapi kalo ada evaluasi laen silhakan comment aja, kali aja ada yang punya kenalan n ngasi job..hehehe
At last. Makasi buat saMid, RoSSa, Ullien, rofie, machfudh, fariDha, Nhia, Hannna, NasRull, Shella, makasi buat surpei n lemburane..

Makasi banged, tender laen qta lebih fite laghi zaaa...
Salam

Jumat, 13 Maret 2009

KELUARGA DAN TEMAN-TEMAN

­SIAPA SICH MEREKA ITU

Keluarga merupakan orang-orang yang mengajarkan kita bagaimana cara menjadi manusia. Melalui perilaku mereka, keluarga mengajarkan kita cara berperilaku. Pada umumnya, bila keluarga kita bersikap baik pada kita, kita juga akan belajar untuk bersikap baik kepada diri kita sendiri dan orang lain.

Lalu bagaimana keluarga yang baik ituuu...?

Keluarga yang baik itu tidak harus sempurna, tidak harus memiliki ayah yang bijaksana, ibu yang penuh kasih dan ramah.

Adalah keluarga yang masing-masing anggotanya tahu bagaimana cara mengungkapkan rasa cinta, menetapkan batas, serta senang berada bersama-sama, yang merupakan awal dari kehidupan keluarga yang baik. Didalam keluarga ada masa senang, ada masa susah, hari menyenangkan, hari menyebalkan, kekuatan sekaligus kekurangan. Itulah keluarga.

Sedangkan teman adalah orang-orang yang mengalami hal-hal yang sama dengan kita pada waktu bersamaan. Teman kita bisa jadi orang yang lebih tua dari kita, bisa juga ia lebih muda dari kita, mereka bisa menjadi panutan bagi kita, bisa jadi tempat sharing, tempat berbagi rasa, tempat kita menghabiskan waktu dan tempat yang nyaman bagi kita untuk melalui berbagai proses hidup ini

Pengaruh teman besar sekali bagi kita, sampai-sampai kita akan meniru perilaku mereka agar kita dapat diterima oleh mereka. Dalam persahabatan memiliki aspek positif dan negatifnya, tergantung pada kita sendiri, apakah kita bisa memilih teman yang baik atau tidak. Teman yang baik akan memberi pengaruh besar pada diri kita, dengan mereka kegiatan yang sebenarnya biasa saja akan terasa istimewa dan menarik, jalan-jalan, nonton film, minum kopi bersama. Sampai-sampai ada orang yang berkata ”Persahabatan adalah salah satu harta yang tak mampu dibeli didunia ini”.

HARAPANMU ATAU HARAPAN KELUARGA...???

Disini terdapat cerita tentang seorang anak, mungkin cerita ini sesuai dengan kisah kita, mari kita cermati bersama-sama:

Ibu ingin aku jadi anak terpandai dikelas, serta selalu mendapat nilai A. Kalau aku pulang dengan bahagia karena nilai tesku sembilan puluh, Ibu bertanya ”Kemana yang kesepuluh lagi?” Kata Ibu, beliau bangga sekali pada diriku, tapi aku tahu di berharap lebih. Rasanya, seluruh hidupku sudah direncanakan untukku, masuk sekolah yang bagus, kuliah dijurusan hukum, jadi orang sukses. Sebenarnya, aku ingin sesuatu karena aku ingin dan bukan karena Ibuku.

Bagaimana kita harus mensikapinya, jika kita yang berada pada keadaan seperti itu...???

Hal ini dapat kita jawab jika kita mengenal keluarga kita dengan baik, gimana caranya...

  1. Kenali mitos keluargamu.
  2. Apa pesan tersembunyi dalam keluargamu.
  3. Perkenalkan dirimu pada keluargamu.
  4. Baru kemudian, sampaikan harapanmu

TEMPATMU DIANTARA TEMAN-TEMANMU.

Kadang keterlaluan sekali kalau remaja sepanjang hari diharuskan terus berdekatan dengan teman sebaya, hal ini akan sangat mempengaruhi mereka. Betapa tidak, teman sebaya (teman sepermainan) pada dasarnya memiliki tekanan pada setiap anggota kelompoknya. Bayangkan, setiap hari berada disekolah, ditambah kegiatan sehabis sekolah, kehidupan sosial disore hari, nonton bareng teman-teman, belanja sama-sama, dan lain-lain, dan lain-lain.

Remaja seolah-olah tidak memiliki waktu untuk menyendiri dan bersantai, mereka seolah harus bersama teman sebaya setiap saat, dan akhirnya banyak remaja yang tidak bisa berekspresi sendiri dan terikat dengan teman sebayanya. Bagian dari tekanan teman sebaya ini sebenarnya berasal dari terlalu seringnya mereka bersama, padahal pengaruhnya bagi individu sangat kuat. Teman sebaya itu bisa membuat kita melakukan hal yang tidak biasa kita lakukan, hanya supaya kita bisa diterima oleh mereka, sampai kita bisa menyingkirkan penilaian kita yang sehat, ketentuan benar dan salah adalah apa yang menurut teman sebaya benar dan salah.

Hal ini akan bertambah buruk jika nilai-nilai yang dianut kelompok kita jelek, kita mungkin akan tumbuh kearah negatif, menjadi kasar dan bermental ”masa bodoh dunia”. Memang teman-teman sekelompok yang baik akan cenderung mengarahkan kita pada pertumbuhan menjadi seorang dewasa yang mandiri, namun kita tetap harus memperhatikan diri kita, kita memerlukan waktu untuk memikirkan tentang potensi dan bakat yang kita miliki, tentang kekurangan apa yang harus kita benahi dan seterusnya...

TIPE TEMAN SEKELOMPOK DAN HAL-HAL DALAM PERSAHABATAN

  1. Pemberontak, cenderung berlaku sebaliknya dari kualitas atau sifat yang dihargai oleh figur berwenang.
  2. Badut, tipe yang memberi cara penyaluran yang lucu, banyak canda dan lelucon yang datang darinya.
  3. Penengah, bijaksana dan banyak mengerti tentang perbedaan individu, bisa diajak bicara.
  4. Si tak terlihat, merupakan mereka yang lebih suka berbaur

Hal-hal dalam persahabatan :

  1. Dukungan e. Dipilih
  2. Identifikasi f. Penolakan.
  3. Persaingan g. Keakraban.
  4. Memilih h. Kegembiraan

MENJADI DIRI SENDIRI PADA MASA PENUH PENYESUAIAN.

Di masa remaja terasa sekali bahwa menjadi pencetus trend adalah hal yang tabu. Satu-satunya perilaku yang bisa diterima hanyalah mengikuti arus. Nah, kemudian bagaimana caranya kita dapat mempertahankan pribadi kita sendiri...???

Di masa remaja, sepertinya hanya ada hitam dan putih. Bagaimana kita bisa mengekspresikan warna-warni diri kita...??? kapan ekspresi diri pribadi boleh muncul...??? masa remaja adalah masa sulit, saat terjadi peperangan antara usaha kita untuk tumbuh menjadi manusia dewasa, melawan pengaruh teman sebaya yang memaksa kita untuk bisa diterima dan berbaur. Coba kita renungkan sama-sama pernyataan dibawah ini...

Ada orang yang mencari dirinya sendiri dalam diri orang lain, sampai-sampai melumpuhkan kepribadian serta kreativitasnya sendiri, dalam rangka berusaha tanpa henti agar diterima oleh kelompoknya. Lalu ada pula orang yang tekad dan usahanya begitu keras untuk menjadi berbeda, sampai-sampai harus menjalani kehidupan yang sepi tanpa seorang temanpun.

Akhirnya, ada orang yang berada ditengah-tengah, berusaha untuk diterima orang lain, tapi tetap mempertahankan kepribadiannya untuk membentuk dirinya sendiri.

Nah sekarang coba perhatikan diri kamu, kamu termasuk orang yang mana? Dan orang yang seperti apa yang sebenarnya ingin kamu praktekkan dalam hidup kamu?

KEKUATAN PRIBADI.

Apakah kita termasuk orang yang menyia-nyiakan kekuatan pribadi..??? apakah kita termasuk orang yang terus dan selau mencemaskan pendapat orang tantang diri kita, tentang bodoh atau pintar, cantik jelek, ganteng atau tidak, dsb, dsb, dsb...?

Kita akan termasuk orang yang menyia-nyiakan kekuatan pribadi kita jika kita terus saja mencemaskan pendapat orang lain tentang diri kita, karena dengan itu kita akan terlupa untuk menyelami hati kita.

Didalam hati kita terdapat sebuah tempat yang tenang, damai, serta penuh dukungan, kita berhak atas tempat itu, kita berhak merasa puas dan tegar dengan diri sendiri, dan ini bukan sebuah kesombongan.

Dari situlah kita mendapat kekuatan super yang sangat hebat, dari situlah kita mendapat dukungan dan motivasi untuk menjalani hidup. Namun kekuatan pribadi ini bukan berarti melawan orang lain, tapi lebih kepada membiarkan diri kita menjadi apa yang kita inginkan.

DIRI

MENGENAL DIRI

Hubungan yang paling penting dalam hidup kita adalah hubungan kita dengan diri sendiri. Kalau kita sejalan dengan diri kita, berlaku baik, didalam hati berbicara sopan, manis serta penuh rasa hormat kepada diri kita, hidup kita akan nyaman dan bahagia. Kita bisa memperoleh dukungan, kekuatan, serta motivasi, disaat kita memerlukan itu semua, kita juga akan menemukan sahabat setia ketika kita mampu mencintai diri kita. Tapi jika kita bertentangan dengan diri kita, itu berarti kita menghancurkan diri sendiri dari dalam.

Belajar bersahabat dengan diri sendiri adalah usaha yang harus dilakukan setiap hari. Sekarang kita coba cermati perasaan kita sendiri, apakah kita bersahabat dengan diri kita sendiri, apa kita bersikap ramah terhadap diri sendiri, apakah kita melakukan hal-hal yang menghancurkan diri sendiri atau bertindak dengan tujuan diri sendiri? Coba kita renungkan...

Perjalanan mengungkapkan jatidiri adalah perjalanan yang paling mengasyikkan didunia. Kalau kita sudah kenal dengan diri sendiri, menerima kata batin, serta berupaya memanfaatkannya, kita akan menjadi orang dengan pribadi yang kuat dan sehat. Untuk melakukan ini kita harus bersabar, bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab kepada dan untuk diri kita sendiri. Akhirnya, kita harus menyadari bahwa perlakuan kita kepada diri sendiri berpengaruh besar sekali pada cara orang lain memperlakukan kita.

Cara-cara positif dalam memandang sesuatu ini memberi kita pilihan. Kita bisa memilih jenis kehidupan yang ingin kita jalani serta jenis teman yang ingin kita dekati. Lalu perlahan melangkah menuju keduanya. Semuanya harus dilakukan mulai dari sekarang, dan dimulai dari mengenal diri sendiri.

MEMPERKENALKAN DIRI PADA DUNIA

gimana caranya???

o Syukuri apa yang ada pada dirimu, dari kekurangan sampai pada kelebihan-kelebihannya.

o Ikuti kegiatan-kegiatan dan aktifitas-aktifitas yang mengharuskan kamu bergaul dengan orang lain.

o Percayalah pada kemampuan diri kamu, kamu itu unik dan memiliki kemampuan yang berbeda dari orang lain.

MENILAI CITRA DIRI.

Kita coba berfikir sejenak tentang orang-orang yang kita cintai dan kita hormati, mereka adalah orang yang selalu kita mintai pertolongan saat kita dalam masalah, atau mereka yang selalu membuat kita senang saat bersamanya. Apakah kita memilih mereka karena penampilan mereka, atau karena isi batin mereka? Sebenarnya mengembangkan kualitas jiwa yang membentuk karakter yang baik akan lebih bermanfaat daripada hanya menjaga penampilan agar terlihat cantik atau ganteng saja.

Kecantikan akan pudar begitu halnya dengan kegantengan, namun karakter dan kepribadian yang baik akan tetap dan terus berkembang. Sebenarnya ingin berpenampilan menarik itu bagus, tapi kalau kita terlalu memikirkannya dan menganggap bahwa diri kita adalah penampilan kita...menyedihkan dan sama sekali tidak bermakna.

Seseorang dengan kepribadian yang baik akan kelihatan menarik karena energi mereka terpancar hingga membuatnya kelihatan menarik. Dan dalam kenyataannya kemenarikan itu memang betul-betul berasal dari dalam, selanjutnya kita memakainya diwajah kita.

WAJAH BATIN VS WAJAH LAHIR.

Waktu masih anak-anak, kita biasanya tidak takut menunjukkan sisi batin kita. Tapi saat kesadaran diri kita akan dunia luar meningkat, kitapun belajar mengedit suara batin kita agar sesuai dengan apa yang kita anggap sebagai permintaan dan keinginan dunia luar.

Meski ini adalah proses alami, hal ini bisa membuat kita kehilangan kontak dengan batin kita. Terdapat perbedaan mencolok dari anak-anak dan orang dewasa dalam cara yang mereka pakai dalam menunjukkan diri mereka pada dunia luar.

Anak-anak : biasanya memakai perantara seperti selimut, dot, orangtua mereka.

Orang dewasa : perantara yang diapakai antara lain, minuman keras, narkoba.

Nah...ketika kita sudah berhasil belajar, menerima suara batin kita dan mengekspresikannya pada dunia luar secara positif itu berarti kita sudah benar-benar mandiri, serta memiliki kepercayaan diri.